Pelarian Berakhir di Sepiring Nasi Kapau: Khusni Mubarak Dibekuk di Bandar Lampung

Pelarian Berakhir di Sepiring Nasi Kapau: Khusni Mubarak Dibekuk di Bandar Lampung

Hukum & Kriminal Nasional
Spread the love

BANDAR LAMPUNG — Sepiring nasi kapau di sebuah rumah makan sederhana di jantung Bandar Lampung menjadi saksi bisu berakhirnya pelarian Khusni Mubarak, buronan kasus korupsi pembangunan mes guru MAN Insan Cendekia. Kamis sore, 17 Juli 2025, lelaki yang selama bertahun-tahun bersembunyi dari jeratan hukum itu tak berkutik ketika tim intelijen Kejaksaan Tinggi Lampung mendekat dan membekuknya, tepat di sela-sela suapan terakhirnya.

Informasi mengenai keberadaan Khusni datang bukan dari operasi intelijen canggih atau teknologi satelit, melainkan dari telinga masyarakat yang jeli. Satu laporan, disaring dan diverifikasi diam-diam, lalu diikuti langkah cepat tim Kejati Lampung yang sudah lama menorehkan namanya di daftar buronan.

“Benar, penangkapan dilakukan di sebuah rumah makan di kawasan Bandar Lampung. Saat itu dia sedang makan. Tidak ada perlawanan,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Lampung, Jumat, 18 Juli 2025, saat dikonfirmasi awak media.

Tawar Menawar Gagal, PSK di Batam Ditikam Calon Pelanggan Pakai Gunting

Nama Khusni Mubarak sebelumnya mencuat dalam pusaran kasus penyelewengan anggaran proyek pembangunan mes guru di MAN Insan Cendekia. Nilai proyeknya tak main-main — Rp 2,2 miliar. Namun sebagian besar dana itu bak lenyap ditelan bumi, tanpa laporan pertanggungjawaban jelas, menyisakan kerugian negara yang diperkirakan menembus ratusan juta rupiah.

Tak ada kisah dramatis bak film laga dalam penangkapan sore itu. Khusni hanya tertunduk pasrah ketika tim intelijen mendekat, membisikkan perintah penangkapan, dan menggiringnya keluar rumah makan. Ia langsung dibawa ke kantor Kejaksaan Tinggi Lampung untuk diperiksa lebih jauh, sebelum nanti diserahkan ke penyidik guna mempertanggungjawabkan perbuatannya di meja hijau.

Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung menegaskan penangkapan ini bukan sekadar formalitas penegakan hukum. Di balik borgol yang mengunci tangan Khusni, tersirat pesan keras bagi buronan lain: hukum selalu punya cara mengejar, kapan pun, di mana pun.

Lima Mantan Anggota DPRD Kepahiang Dibui Kasus Korupsi

“Ini bentuk komitmen kami. Kami akan terus memburu para buronan kasus korupsi. Tidak ada tempat aman untuk bersembunyi,” tegas perwakilan Kejati Lampung.

Dalam catatan Kejati, Khusni Mubarak bukan satu-satunya buron korupsi yang masih berkeliaran. Beberapa nama lain masih diburu. Namun, penangkapan ini setidaknya menegaskan sinyal: skandal penyelewengan anggaran, sekecil apa pun, akan digulung hingga akar, meski pelakunya bersembunyi di sudut warung, di antara hiruk pikuk kota.

Asgianto Jabat Wakil Bendahara APKASI, Pintu PALI Terbuka Menuju Kesejahteraan 

Pelarian Khusni Mubarak memang berakhir di sepiring nasi kapau, tapi langkah Kejaksaan untuk menutup lubang korupsi masih panjang. Di tengah sorotan publik pada kasus rasuah yang makin rumit, penegakan hukum ibarat suluh kecil yang tetap dijaga nyalanya — demi menepati janji pada publik: uang negara bukan untuk dibagi-bagi di meja makan.(Red – TD).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *