Gunung Everest, mahkota Himalaya sekaligus puncak tertinggi di dunia, tercatat mengalami kenaikan ketinggian sebesar 5 milimeter. Meski tampak sepele, perubahan ini menegaskan betapa dinamisnya kerak bumi. Tumbukan abadi antara lempeng India dan Eurasia terus mendorong pegunungan Himalaya menjulang lebih tinggi, seolah menantang langit.
Fenomena ini menjadi sorotan para ilmuwan geologi dan pendaki gunung. Berkat teknologi pemetaan modern dan satelit berpresisi tinggi, pergeseran sekecil apapun kini dapat terdeteksi dengan akurat. Bagi pendaki, sedikit perubahan ini pun menjadi pengingat bahwa setiap langkah di Everest bukan hanya menaklukkan ketinggian, tetapi juga bersinggungan dengan proses geologis yang tak henti bekerja..
