Palembang, Tabloiddigital.com — Siang yang mestinya hanya diwarnai sengatan terik mendadak berubah jadi mimpi buruk bagi warga di kawasan padat penduduk 9 Ilir, Kota Palembang, Jumat (25/7/2025). Sekitar pukul 13.00 WIB, api tiba-tiba berkobar di antara deretan rumah kayu yang rapat berdempetan. Dalam hitungan menit, si jago merah melahap atap-atap, memecah keheningan dengan letupan kayu terbakar dan teriakan panik warga yang berhamburan.
Asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi, menodai langit siang yang cerah. Bau hangus kayu terbakar cepat menyebar, memaksa warga yang panik berlarian ke luar rumah sambil memanggul barang apa pun yang sempat diselamatkan — dokumen, pakaian, peralatan elektronik, atau sekadar tikar yang tersisa.
Hingga pukul 13.30 WIB, petugas pemadam kebakaran masih berjuang menembus padatnya jalan menuju lokasi. Di tengah penantian, warga yang bergotong royong berupaya memadamkan api dengan ember air, selang seadanya, dan sapu lidi basah — semua tampak sia-sia di hadapan kobaran yang kian membesar, didorong angin kencang dan bangunan kayu yang mudah terbakar.
Belum ada kejelasan pasti dari mana api bermula. Dugaan awal menyebut percikan api berasal dari salah satu rumah warga, namun hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang. Sementara itu, suasana mencekam masih menyelimuti gang-gang sempit 9 Ilir. Tangis histeris terdengar di antara teriakan meminta tolong. Beberapa anak kecil digendong menjauh, orang tua meratap di pinggir jalan menatap rumahnya yang perlahan berubah jadi arang.
Petugas kepolisian yang tiba lebih dulu tampak sibuk membantu menenangkan warga dan memasang garis pembatas. Imbauan untuk menjauh dari titik api terus dikumandangkan lewat pengeras suara demi menghindari jatuhnya korban. Di beberapa sudut, relawan dan warga yang peduli mulai mendirikan pos darurat untuk menampung korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal.
Hingga petang, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Namun kerugian materi diperkirakan tidak sedikit mengingat rapatnya rumah-rumah kayu yang nyaris tidak meninggalkan sekat api. Pemerintah Kota Palembang bersama tim pemadam kebakaran berupaya keras memadamkan sisa api dan mencegahnya merembet ke kawasan permukiman lain yang letaknya hanya sepelemparan batu dari titik kebakaran.
Tragedi di siang bolong ini kembali menjadi pengingat betapa rentannya kawasan padat penduduk di perkotaan terhadap musibah kebakaran. Di balik kepulan asap yang perlahan menipis, ada harapan yang kini membara di hati warga: semoga esok mereka masih punya atap untuk berteduh.
Tabloiddigital.com akan terus memantau perkembangan peristiwa ini dan menghadirkan kabar terbaru dari lokasi kejadian.(Tr).
